Masa kecilku dan kenangannya
Seperti yang
telah saya tulis pada biodata di blog ini,
saya lahir pada tahun 1995 zaman dimana hiburan tertinggi pada saya
lahir mungkin adalah televisi itupun masih jarang mungkin bagi orang yang kaya
pada waktu itu memiliki Nintendo, ya waktu itu presidennya adalah bapak
soeharto yang dikenal juga sebagai bapak pembangunan.
Saya kira masa
kecil saya adalah masa kecil yang sukses, untuk seumuran saya saya kira
anak-anak yang lahir pada sekitar tahun 90-an adalah generasi terakhir yang
dapat menikmati masa kecil dengan sewajarnya penuh dengan permainan tradisional
yang seru, interaksi sosial secara langsung, ya bencana itu datang seiring dengan majunya teknologi
khususnya dengan kehadiran handphone.
Saya mulai dari
permainan jari-jari yang ada di zaman saya, mungkin anak-anak yang lahir di
tahun 90-an masih ingat dengan permainan yang lagunya begini “kepiting cina
diberi nama.. ing dada ing dada ing dada.. ing dada” atau mungkin lagu yang
satu ini “.. ketimus bonteng.. kuda lari diatas genteng cap cip cup terbang
kuncup.. :D” dan saya juga tidak lupa dengan yang satu ini “do mika do eska
eska do biya biyo.. crik crik one two three for…” dan masih banyak lagi yang
lainnya. Wahhh.. jadi sedih mengenang masa kecil yang indah itu :D.
;Beranjak ke TK pada waktu saya teka saya masih ingat ketika saya membeli udukdengan harga yang sangat murah fantastis yaitu 300 perak per piring?? kalau zaman sekarang sih untuk beli gorengan aja tidak cukup, apa lagi nasi
uduknya saja belum tentu bisa didapat dengan harga 3000 rupiah dalam waktu
belasan tahun sudah naik berapa ratus persen ya?? Minuman favorit ketika itu
adalah ORSON yah.. minuman itu sangatlah terkenal di zaman saya harganya juga
300 perak sampai saya kelas empat SD minuman yang rasanya hamper seperti Fanta
dengan aneka rasa yang juga diberikan batu es, jadi apabila panas di siang hari
mulai membuat haus orson lah pilihannya, yang namanya pocari sweat bahkan
minuman gelas masih jarang waktu itu, berikut yang namanya orson.
bahkan waktu saya masih kelas satu SD ada
sebuah ciki yang bernama mak Lampir yang harganya hanya 100 rupiah saja, betapa
enaknya kan zaman saya dulu itu? tidak habis sampai disitu,
ini baru sebagian kecil permainan tangan serta makanan ya, belum ke permainan
tradisional lainnya.
;Untuk para anak
perempuan ada cukup banyak permainan yang bisa dimainkan ketika itu mungkin
sampai saat ini juga masih banyak yang memainkannya, yaitu, permaian karet,
emprak, BP-BP-an, conglak dll. Walaupun untuk permainan karet dan emprak tidak jarang
anak laki-laki juag ikut bermain, bahkan dapat mengalahkan anak perempuan,
Kalia mungkin
tau lagu rhoma irama yang bunyinya seperti ini “135 juta jiwa itulah Indonesia..”
Nah.. kalau sekarang kalian tahu berapa jumalh penduduk di Indonesia?? Mungkin
sekarang jumalahnya sekitar dua ratus juta lebih jiwa penduduk, bisa
dibayangakn bagaimana kosongnya atau luasnya tanaha yabng kososng waktu itu?
Ya, kegiatan rutin kami pada masa kecil itu adalah bermain di sore hari
dilapangan belakang rumah, karena masih banyak tanah kosong yang dapat
dimanfaatkan sebagai arena bermain, biasanya kami bermain benteng permainan
yang sangat seru menurut saya ataupun bonjol yang dikenal di daerah Jakarta
dengan permainan galasing. Hamper Setiap sore di desa kami ramai dengan anak
bermain sungguh mengasyikkan wkatu itu, dahulu juga dikenal ada musim
permainan.
;Musim-musim
permainan yang berganti-ganti itu sangat besar antusiasnya pada anak-anak waktu
itu, jadi, apabila suatu permainan sedang popular maka semua anak didesa akan
mempermainkan permainan tersebut, musim-musin itu ialah:
·
Musim layangan: musim ini biasanya
ada ketika bulan dimana anginnya bertiup cukup kencang sehingga di sore hari
langit akan penuh dengan ratusan layangan dan suara peteng. Pada dasarnya ada
beberapa jenis layangan yaitu layangan lomba, layangan hias dan untuk diadu,
layangan lomba adalah layangan yang diterbanngkan dipagi hari siapa yang turun
paling terakhir ialah yang menang, sementara pada layangan hiasan ada banyak
bentuknya sesuai dengan kreatifitas pembuat layangan itu, namun pada umumnya
layngan hias berupa layangan pelisir atau layangan buntutan dimana buntutnya
ini bisa mencapai panjang beberapa meter, dan pada layangan hias ini ukurannya
sangat besar untuk benangnya saja menggunakan benang nilon, bahkan untuk ukuran
yang besar menggunakan tambang sebagai talinya, sementara layanagn aduan adalah
layangan yang disebut dengan “papetek” yang menggunakan benang gelasan dimana
benang ini akan diadu diudara, dan yang putus benangnya ialaha yang kalah, hal
yang mengasyikkan selalu terjadi pada adu layangan ini hingga putusnya pun
masih dikejar-kejar sambil meneriakkan kata “joteng!!”.
·
Musim badminton
·
Musim klereng
·
Musim bola
·
Musim kartuan
·
Musim Tamiya
·
Musim beyblade
·
Musim crash gear
Satu lagi hal
yang tidak boleh terlupakan adalah pada saya TK sampai kelas 4 SD banyak sekali
film kartun atau anime yang sangat seru seperti dibawah ini
hunter x hunter
naruto
Nube
tamiya
yu yu hakusho
ada juga dari immb dan nickelodeon dan masih banyak lagi, mungkin masih bisa di liat videonya dui youtube :D gimana?? pasti seru kan? hahahaha salam dari kami anak-anak yang lahir tahun 90-an
Tidak ada komentar:
Posting Komentar