Kamis, 20 Februari 2014

Rangkaian Listrik RC dan RL

Dalam arus bolak-balik gelombang sinus, impedansi didefinisikan sebagai perbandingan antara fasor tegangan terhadap fasor arus.. Arus dan tegangan bolak-balik dapat kita nyatakan sebagai fungsi sinus waktu

                                                          .….…………………………..……. (1)
                                                       ……….……………………….……(2)

Dengan I dan V menyatakan nilai maksimum dari arus dan tegangan. Besaran sinusoidal seperti halnya arus listrik dan tegangan bolak balik dapat kita nyatakan dengan bantuan diagram fasor. Diagram fasor adalah diagaram yang menyatakan suatu besaran vektor.
 Jika kita tetapkan sudut fase 0  sebagai acuan sumbu X positif, maka besaran sinusoida i= I sin t dan v= V sin  t dapat kita nyatakan dengan diagram fasor, yaitu nilai sesaat arus dan tegangan adalah proyeksi fasor pada sumbu tegak.
Dalam arus bolak-balik gelombang sinusm impedansi didefinisikan sebagai perbandingan antara fasor tegangan terhadap fasor arus. Dari hubungan tegangan dengan arus , terlihat bahwa pada:

R            :fasa tegangan adalah sefasa dengan fasa arus.
L             :fasa tegangan mendahului 900 terhadap fasa arus.
C           :fasa tegangan tertunda (tertinggal,delay) 900 terhadap fasa arus.

Perbandingan tegangan terhadap arus pada R disebut resistansi, sedangkan pada L dan C disebut rektansi. Bila digambar, resistansi ternyata tidak “sebidang” dengan reaktansi; perbedaan ini diungkapkan dengan sebuah operator j yang besarnya =   untuk menunjukkan perputaran sudut. Perputaran sudut terhadap besaran semula sebesar 900 searah dengan perputaran jarum jam dinyatakan dengan –j dan berlawanan arah +j.

A.    RANGKAIAN RC
Rangkaian RC adalah suatu rangkaian seri yang tersusun oleh resistor atau penghambat dan kapasitor yang terhubung oleh suatu sumber arus atau sumber tegangan. Disini kita memasukkan kapasitor sebagai sebuah elemen rangkaian yang akan menghantarkan kita ke konsep arus-arusyang berubah terhadap waktu. Jika sebuah hambatan dimasukkan didalam rangkaian maka pertambahan muatan dari kapasitor per satuan waktu menuju nilai kesetimbangannya. Sifat rangkaian RCdidalam selama pemuatan dan pelucutan dapat dipelajari dengan sebuah osciloskop. Yang dapat mempertunjukkan pada layar floresensinyagrafik-grafik variasi potensialdengan waktu. Sehingga dapat terlihat perbedaan potensial V terhadap kapasitor  dan perbedaan potensial V melalui hambatan sebagai fungsi-fungsi dari waktu.Membandingifasa tegangan di setiap elemen terhadap arus  I.


Description: Description: C:\Documents and Settings\Aa Luv Teteh\Desktop\sCREENSHOTS\screenshot.70.jpeg



Gambar 1.1 Rangkaian RC

Persamaan rangkaian menurut Kirchoff II (KVL), adalah Vi=VR+Vc atau
vi=Ri
 …………………………………………...……(3)

·         Membandingkan fasa tegangan di tiap elemen terhadap arus I yang mengalir di rangkaian, didapat : VR (tegangan di R) sefasa dengan I, VC (tegangan di kapasitor) tertinggal 900 dengan I, sedang Vi (tegangan sumber) tertinggal sebesar  dari arus I yang keluar dari sumber, dimana O0 < < 900.
Besar sudut  ditentukan oleh perbandingan reaktansi terhadap resistansinya. Beda fasa antara VC dengan arus I, atau antara Vi dengan I, dapat dihitung dengan membandingkan beda fasa antara VC dan VR atau antara Vi dan VR.
·         Rangkaian diferensiator. Perhatikan kondisi dimana VC >> VR. Persamaan vi=Ri +  atau Vi=VR+Vc  praktis hanya ditentukan oleh tegangan kapasitor, Vi ~ VC. Besar arus I,
vi=Ri +  atau  dvi+   i = C.
Jika tegangan keluaran diambil dari terminal resistor R (Vo = VR), maka besar tegangan keluaran adalah:

Vo = R.i = RC ……………………………...……….(4)

Konfigurasi rangkaian seperti ini disebut rangkaian diferensiator, karena tegangan keluaran Vo ,merupakan diferensiasi dari tegangan masukan Vi. Semacam persyaratan agar rangkaian berlaku sebagai sebuah diferensiator, yaitu kondisi dimana VC>>VR>> (VC>>VR), adalah impedansi C juga harus jauh lebih besar dari R. analisis ini menunjukkan impedansi C, akan besar pada

Atau, , bila didefinisikan frekuensi  atau , maka impedansi C besar akan terjadi pada frekuensi dengan rentang lebih kecil/rendah dari ; ketidaksamaan RC<<1 memperlihatkan hal ini,
·         Rangkaian filter lolos frekuensi tinggi . dari persamaan satunya, Vi = VR + VC, besar perbandingan sinyal keluaran terhadap sinyal masukan dapat dihitung,

Vi = VR + VC ………………………………...……..(5)

Pada kondisi frekuensi dengan rentang lenih tinggi dari  diperoleh  . Frekuensi  disebut sebagai frekuensi cut-off , yaitu batas frekuensi dimana rangkaian dianggap sudah tidak mampu menerima/meneruskan sinyal (meredam). Pada frekuensi  = frekuensi cut-off , amplitude tegangan keluaran adalah 0,707 dari tegangan masukan:
            P max adalah daya disipasi terbesar di R yang terjadi pada saat frekuensi tinggi, >> (Vo . Dengan perkataan lain, rangkaian ini hanya meneruskan sinyal pada frekuensi kerja yang lebih tinggi dari 1/Rc,   Jadi rangkian ini selain berfungsi sebagai diferensiator juga merupakan suatu high pass filter (HPF) atau rangkaian filter lolos frekuensi tinggi sederhana.
·         Dari persamaan Vi= Ri +  atau Vi= VR+VC, bila keluaran diambil dari kapasitor, VC = Vo : untuk VR>>VC, maka Vi  atau i = , diperoleh hubungan Vo=Vc terhadap masukan Vi sebagai berikut:

Vo = Vc ……………………………………..(6)

Rangakaian dengan persyaratan ini dikenal sebagai rangkaian integrator. Dalam bentuk fasor, hubungan di atas dapat dituliskan sebagai berikut:
B.     RANGKAIAN RL
Rangkaian RL adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari resistor  atau hambatan dan inductor, yang terhubung secara langsung terhadap simber arus atau sumber tegangan. Bila kontak saklar ditutup maka arus didalam hambatan mulai naik. Seandainya inductor tersebut tidak ada , maka arus akan naiak dengan cepat. Akantetapi, karena adanya inductor, maka sebuah tegangan yang muncul didalam rangkaian tersebut, dari hkum Lenz, maka tegangan gerak elektrik ini menentang kenaikan arus, yang berarti polaritas tegangan gerak elktik baterai.Jika terminal –terminal osciloskop dihubungkan melalui hambatan, maka bentuk gelombang yang dipertunjukkan akan membentuk gelombang dari arus di dalam rangkaian tersebut karena penurunan potensial melalui R yang menentukan penyimpangan osciloskop, adalah di berikan oleh V=IR.
Analisa pada rangkaian RL dapat dilekukan dengan cara yang sama seperti pada rangkaian RC. Menurut hukum Kirchoff II (KVL),

Vi = R.i + L ……………………..………………….(7)

a.    Vi = VR + VL; VR sefasa dengan I, VL mendahului 90o terhadap i, dan Vi mendahului 90o terhadap i (dimana 0o<<90o)
Description: Description: C:\Documents and Settings\Aa Luv Teteh\Desktop\sCREENSHOTS\screenshot.71.jpeg




Gambar 1.2 Rangkaian RL

Seperti halnya pada rangkaian RC, sudut  ditentukan oleh perbandingan reaktansi dan resistansinya. Beda fasa antara VL dan i, dapat dilihat dengan membandingkan beda fasa antara VL dan VR, atau antara Vi dan VR.
b.    Dari persamaan vi= Ri +  atau Vi= VR + VL; dengan cara yang sama sperti pada rangkaian RC, dapat diturunkan persyaratan yang harus dipenuhi agar rangkaian RL berfungsi sebagai diferensiator, integrator, filter lolos frekuensi tinggi (HPF) ataupun filter lolos frekuensi rendah (low pass filter).

C.     Impedansi

Gambar 1.2.3 Grafik dari impedansi kompleks

Impedansi listrik, atau lebih sering disebut impedansi, menjelaskan ukuran penolakan terhadap arus bolak-balik sinusoid. Impedansi listrik memperluas konsep resistansi listrik ke sirkuit AC, menjelaskan tidak hanya amplitudo relatif dari tegangan dan arus, tetapi juga fasa relatif. Impedansi adalah kuantitas kompleks Description: \tilde{Z}dan istilah impedansi kompleks mungkin dapat dipertukarkan, bentuk kutub secara praktis menunjukkan baik karakteristik magnitudo dan fasa,

……………………………………………(9)

dimana magnitudo Z menunjukkan perbandingan amplitudo perbedaan tegangan terhadap amplitudo arus, θ memberikan perbedaan fasa antara tegangan dan arus, sedangkan j adalah bilangan imajiner.
…………………….…………..(10)


dimana bagian nyata dari impedansi adalah resistansi R dan bagian imajiner adalah reaktansi Χ. Secara dimensi, impedansi sama dengan resistansi; dan satuan SI adalah ohm. Istilah impedansi digunakan pertama kaki oleh Oliver Heaviside pada Juli 1886. Arthur Kennelly adalah yang pertama kali menunjukkan impedansi dengan bilangan kompleks pada 1893. Kebalikan dari impedansi adalah admitansi.

Tidak ada komentar:

Flag Counter

Posting Komentar